Monday, October 14, 2013

EYD dan Tanda Baca


Krisis Keuangan Global (Original)

Latar Belakang
Seperti yang kamu tahu, harga rumah dan properti pada umumnya itu selalu naik, naik dan naik terus. Contohnya di Indonesia sendiri, setiap senin pasti apartemen agung podomoro bakal naik harganya. Nah kalo kamu mau beli rumah, kemungkinan besar kamu belinya pasti kredit kan, kalo di Indo istilahnya KPR, kalo di Amerika istilahnya Mortgage. Untuk dapetin mortgage ini, banyak syaratnya dan gak bisa semua orang dapetin. Intinya kamu musti berduit deh. Kalo kamu kismin gak bakal lolos aplikasi mortgage-nya.
Nah, kalo kamu minjem duit ama bank, kamu taunya si bank ngasi duit ke kamu, dan kamu bayar ke bank kan? Di balik layar, kenyataannya gak begitu. Waktu kamu dapet pinjaman dari bank, sama si bank duitnya diputer lagi, dengan cara menerbitkan surat utang, atau obligasi atau Bond. Surat utang yang berhubungan sama dana pinjaman rumah ini disebut dengan Mortgage Backed Securities (MBS).
Cara kerjanya gini: Kamu minjem duit dari bank dan kamu bayar bunga ke mereka. Sama bank, KPR kamu dan KPR-nya orang-orang lain dikumpulin, dan dijadiin MBS yang dijual ke investor. Nanti si investor bakal beli MBS itu seharga duit yang dipinjemin bank ke kamu, dan bayaran bunga dari kamu bakal diterusin ke si investor sebagai bunga investasi.


Subprime Mortgage
MBS ini laku keras di pasar modal, soalnya ya itu tadi, karena harga rumah naik terus dan banyak banget orang yang pengen punya rumah sendiri. Para investor ngerasa kalo investasi di MBS ini menguntungkan banget pokoknya. Para bank juga ngerasa seneng soalnya jualannya laku. Seperti kebanyakan orang yang dagangannya laku, pasti pengen jualan lebih banyak lagi dong. Supaya bisa bikin lebih banyak MBS, berarti perlu lebih banyak orang yang ngutang sama mereka dong.
Nah saat itulah mereka membuat Subprime Mortgage yang sering disebut-sebut waktu krisis ini. Intinya sih, ini adalah mortgage yang dibuat untuk orang-orang kismin yang normalnya gak bakal bisa dapetin pinjaman. Sama bank dikasi fitur macem-macem, misalnya pinjaman tanpa agunan, jadi kalo si pengutang gak bisa bayar, rumahnya gak diambil, dan lain-lain. Dan ini bunganya juga lebih gede, makanya investornya makin seneng dan banyak yang beli MBS versi ini.
Coba kamu pikirkan sejenak, apa yang terjadi kalo kamu ngutangin duit ke orang yang kismin? Kemungkinan besar dia gak bisa bayar kan. Nah itulah yang terjadi.

Lehman Brothers
Para peminjam Subprime Mortgage tadi gak bisa bayar akhirnya dan terjadilah kredit macet. Karena gak ada pemasukan bunga dari para peminjam, bank juga akhirnya gak bisa bayar bunga ke investor. Kalo perusahaan udah gak bisa bayar utangnya lagi, maka bangkrutlah dia.
Itulah yang terjadi sama si Lehman Brothers di tahun 2007. Trus MBDC, kok bisa jadi krisis? Si Lehman Brothers ini bank investasi yang gede banget. Mereka nanganin investasi banyak orang, dari dana pensiun, dana sekolah anak, dana kawin, ato investasi cere-cemere gitu. Karena ada bank segede gitu bisa ancur, orang-orang pada panik dan narik duitnya dari pasar modal dengan cara ngejual semua saham-saham dan portofolionya. Nah di pasar modal, kalo ada penjualan besar-besaran kayak gitu, harga-harganya bakal anjlok semua dan anjlok juga lah perekonomian Amerika, yang efeknya mendunia.

Eropa
Kalo di Eropa, apa yang terjadi sih MBDC?
Nah kalo itu, ceritanya adalah awal-awal tahun 2000an gitu, perekonomian Eropa lagi bagus banget. Salah satu konsep di dunia keuangan adalah, “Kalo kamu bisa ngutang, jangan pake duit sendiri.” Nah beberapa negara di Uni Eropa, terutama Yunani, Portugal sama Spanyol (kalo gak salah) pada periode itu ngutang-ngutang mulu sama rakyatnya dan berbagai pihak lain. Mereka ngutang dengan cara menerbitkan surat utang, kalo di Indo ya ORI lah sebutannya.
Nah pas krisis 2007 itu, mereka terkena imbasnya dan tersendat perekonomiannya. Dan pada tahun 2009, ketauan lah kalo ternyata mereka gak bisa bayar sebagian besar dari utang-utangnya. Nah kalo negara kan gak bisa bangkrut dan ngejualin aset-asetnya buat bayar utang, jadi lah mereka dikasi duit santunan sama negara-negara Eropa lainnya, yang ternyata juga gak cukup buat nolong mereka.
Efeknya, orang-orang jadi gak ada lagi yang mau beli surat utang mereka dan negara-negara tersebut, terutama Yunani, jadi gak punya duit. Nah kalo negara gak punya duit, gimana mereka mau beroperasi kan.
Nah begitulah, kira-kira kurang lebih apa yang menyebabkan krisis keuangan global tersebut. Moral dari cerita ini adalah, janganlah ngutangin orang yang kira-kira gak bisa bayar. Dan kalo nabung jangan di bank, dibawah kasur aja.

Krisis Keuangan Global (Koreksi)

Latar Belakang
Seperti yang anda ketahui, harga rumah dan properti pada umumnya akan selalu meningkat. Salah satu contoh adalah di Indonesia, setiap minggu harga dari apartemen agung podomoro selalu naik. Dan jika anda ingin membeli rumah dengan cara kredit atau cicilan, anda harus menyetujui beberapa syarat yang ada, dan dengan modal dana yang cukup banyak.
Istilah dari kredit atau cicilan tersebut adalah KPR dan biasanya berhubungan dengan surat hutang-piutang yang dibuat oleh bank atas pemberian dana pinjaman rumah kepada anda yang disebut MBS (Mortgage Backed Securities).
Fungsi dari MBS tersbut adalah untuk dijual kepada investor dengan harga yang sama dengan banyaknya jumlah uang pinjaman yang diberikan oleh bank kepada anda, lalu tambahan bunga dari hutang anda tersebut akan diberikan kepada investor tersebut sebagai bunga investasi.

Subprime Mortgage
MBS juga merupakan surat hutang-piutang yang sangat banyak diperjual-belikan dalam pasar modal, karena surat tersebut menguntungkan bagi kedua belah pihak, yaitu bank dan investor yang disebabkan karena harga dari surat tersebut akan selalu meningkat akibat dari semakin banyaknya jumlah pinjaman uang yang diberikan oleh bank. Sehingga membuat pihak bank ataupun investor ingin membuat jumlah dari jenis surat tersebut lebih banyak.
Oleh karena hal tersebut, pada saat krisis terjadi, pihak bank membuat satu jenis surat hutang baru tanpa memberikan banyak persyaratan maupun modal dana yang banyak, tetapi memiliki jumlah bunga yang lebih besar yang disebut, Subprime Mortgage. Dan membuat para investor lebih memilih membeli jenis surat Subprime Mortgage dibandingkan dengan Mortgage Backed Securities.

Lehman Brothers
Kekurangan dari surat hutang-piutang jenis Subprime Mortgage seperti yang telah dijelaskan di atas adalah jika peminjam dana bank tidak dapat membayar kembali hutang-hutangnya, maka bank akan menghentikan pinjaman dana kepada peminjam tersebut dan harga serta bunga dari surat hutang tersebut akan langsung ikut diberhentikan juga.Sehingga membuat pihak bank dan investor tidak menerima keuntungan apapun dari surat tersebut.
Salah satu kasus dari surat itu adalah Lehman Brothers yang merupakan sebuah bank yang menangani berbagai macam jenis investasi. Dan saat bank tersebut mengalami kebangkrutan, maka membuat para investor menjual semua saham-saham dan portfolio yang berhubungan dengan bank tersebut, dan membuat harga dari surat-surat itu mengalami penurunan harga di dalam pasar modal, serta mempengaruhi perekonomian di Amerika dan negara-negara lainnya.

Eropa
Pada awal tahun 2000 di beberapa negara Uni Eropa memiliki banyak hutang terhadap rakyat dan berbagai pihak, yang membuat negara tersebut membuat surat hutang dalam jumlah yang sangat banyak.
Dan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 negara-negara yang memiliki hutang tersebut dinyatakan tidak dapat membayar sebagian besar dari hutang-hutang yang mereka miliki, sehingga membuat negara tersebut harus menjual aset-aset dari negaranya untuk membayar hutang-hutangnya. Serta membuat negara-negara Eropa lainnya memberikan dana bantuan, akan tetapi dana tersebut tidak bisa membuat perekonomian kembali normal.
Akibat dari kasus hutang negara tersebut, membuat para investor tidak ingin membeli surat hutang dari negara-negara tersebut, terutama Yunani, tidak memiliki uang dalam menjalankan perekonomian negaranya.

No comments:

Post a Comment