Kesusastraan atau biasa kita sebut dengan sastra merupakan
suatu bidang ilmu bahasa dan tulisan yang indah serta memiliki arti dan makna
tertentu.
Kaitan budaya dasar dengan sastra adalah karena sastra
merupakan salah satu cara bagaimana manusia dapat berinteraksi dengan manusia
lainnya dengan menggunakan tulisan yang dibuatnya dan dengan gaya bahasa yang
berbeda. Karena itulah sastra merupakan bagian penting dalam membentuk kesatuan
antar budaya dengan mengekspresikannya kedalam tulisan yang bagus,indah dan
dapat dimengerti oleh manusia lain.
Hal lain yang menghubungkan budaya dengan sastra adalah
budaya mempunyai hubungan dengan Prosa,
yaitu sebuah bagian dalam ilmu sastra atau bisa disebut juga cerita fiksi atau
rekaan yang berarti hasil karya yang terbentuk karena pemikiran seseorang dan
terkadang dibuat berdasarkan kenyataan maupun hanya bohongan.
Dan demi meningkatkan karya sastra, dunia pendidikan
membantu orang-orang dengan mengadakan seminar tentang kesusastraan dan
membentuk fakultas/jurusan sastra dalam kampus yang akan mengajari mahasiswa
tentang nilai dan cara membuat karya sastra yang baik dan berguna untuk orang
lain. Beberapa bidang bahasa yang diajarkan adalah:
1.
Sastra indonesia
2.
Sastra inggris
3.
Sastra jepang
4.
Sastra mandarin
5.
Sastra jerman
6.
Sastra perancis, dan bagian- bagian penting
lainnya dalam sastra.
Sebuah tema penulisan dalam sastra pun berhubungan dengan
budaya dasar seperti:
1.
Sejarah
2.
Agama
3.
Kebudayaan,dan lain-lain
Sedangkan bentuk-bentuk penulisannya dapat berupa Puisi,Prosa dan Drama.
Puisi merupakan suatu bentuk sastra yang berisi kalimat-kalimat
pendek yang tersusun secara bait dan biasanya kalimat-kalimat tersebut memiliki
arti/makna yang terkadang sedikit sulit dipahami oleh pembaca.
Prosa adalah karangan bebas yang tidak
terikat pada bentuk, irama, dan rima (sajak) atau terikat dengan oleh banyaknya
suku kata dan jumlah baris. Terletak pada gaya bahasa pengarang yang
mencerminkan jiwanya dalam menyusun dan menyampaikan buah pikirannya.
Bila prosa itu mengandung irama puisi maka prosa itu disebut prosa
berirama, atau prosa lirik. Bentuk prosa ini lahir sebenarnya sama
seperti prosa biasa sebab disusun oleh tanda bait-bait, oleh karena itu
pemilihan kata serta irama yang terkandung di dalamnya sangat diperhatikan.
Kita dapat membedakannya. Bhagawat Gita dan Pancaran Cinta ditulis dalam
bentuk prosa lirik.
Prosa fiksi dapat berupa roman, novel, cerpen.
Roman ialah prosa
yang melukiskan atau menceritakan kehidupan manusia meliputi seluruh
kehidupannya, baik lahir maupun batin. Roman dibedakan isinya menjadi:
1.
Roman bertendes
2.
Roman sosial/masyarakat
3. Roman detektif
4.
Roman jiwa
Novel dalam
kesusastraan Indonesia sering disamakan dengan roman, hanya bahasanya lebih
pendek dari pada roman tetapi lebih panjang dari cerita pendek. Di samping itu
ciri-ciri novel ialah:
1.
Sifat dan perubahan para pelakunya
tidak diceritakan panjang lebar seperti dalam roman
2. Kejadiannya berjalan dengan lancar
sebab terpusat dalam kehidupan suatu saat
3. Hanya diceritakan sebagian dari
kehidupan manusia yang dianggap penting.
Cerpen atau cerita
pendek merupakan cerita yang melukiskan peristiwa pada suatu saat dan tidak
perlu mengakibatkan perubahan nasib. Biasanya cerpen diangkat dari peristiwa
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bentuk cerpen sangat singkat dan
dapat dibaca dalam belasan menit saja.
Dalam sastra Melayu Klasik, karya sastra yang berbentuk prosa
telah dikenal pula. Termasuk prosa Melayu klasik atau Prosa lama antara lain, Hikayat,
Cerita-cerita Panji, Cerita Berbingkai, Dongeng, dan Tambo.
Drama merupakan
bentuk sastra yang hasil penulisannya biasa disebut naskah dan dikembangkan
menjadi sebuah pentas ataupun film dengan bantuan aktor sebagai wujud nyata
bagian dalam hasil tulisan tersebut dan digabungkan dengan media lainnya
seperti, musik dan tarian.
No comments:
Post a Comment