Friday, November 15, 2013

Alenia

Alenia

Alenia atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Lamuddin Finoza, 2004:149). Alenia atau paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan (Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, 1988 :144). Alenia tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau luas dari kalimat, dan merupakan himpunan dari kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Gorys Keraf, 1979:62).

Syarat-Syarat Pembentukan Alenia

Kesatuan

Yang dimaksud dengan kesatuan dalam alenia adalah semua kalimat yang membina alenia itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu. Suatu alenia dikatakan memiliki suatu kesatuan apabila seluruh kalimat dalam alenia hanya membicarakan sati ide pokok, satu topic atau masalah. Semua kalimat terfokus pada topiknya dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.

Kepaduan atau Koherensi

Yang dimaksud dengan kepanduan atau koherensi adalah adanya kekompakan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alenia itu. Kepanduan atau koherensi dititik beratkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.

Untuk memperoleh kepanduan yang baik dan mesra antara kalimat dalam sebuah alenia, perlu diperhatikan persyaratan :

Masalah kebahasaan atau unsure kebahasaan yang digambarkan dengan :
Repetisi atau pengulangan kata kunci
Kata ganti
Kata transisi atau ungkapan penghubung, dan
Paralelisme.
Perincian atau urutan alenia.

Menurut Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan (1988 :152) Ada satu lagi syarat-syarat pembentukan alenia yaitu, Kelengkapan.

Jenis Alenia

Alenia banyak ragamnya. Untuk membedakan alenia yang satu dari alenia yang lain berdasarkan kelompoknya, bagan di bawah ini dapat dijadikan pedoman.

Jenis Alenia menurut Posisi Kalimat Topiknya
Berdasarkan posisi kalimat, alenia dapat dibedakan atas empat macam, yaitu
(a) alenia deduktif,
(b) alenia induktif,
(c) alenia deduktif-induktif, dan
(d) alenia penuh kalimat topic.

Alenia Deduktif

"Alenia deduktif yaitu alenia yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan alenia (urutan umum-khusus)" (lamudin Finoza, 2004 : 159).

Contoh Alenia Deduktif.

Diskusi kelompok sangat efektif ditetapkan untuk melatih berbicara. Siswa dapat meredam rasa malu jika mengemukakan pendapat, saran, atau pertanyaan kepada teman kelompoknya. Mereka akan terpancing berbicara untuk melakukan hal itu. Tanpa disadari, mereka melakukan interaksi dalam kelompok dengan topik yang terarah.

Alenia Induktif

"Alenia induktif yaitu alenia yang menganalisa penjelasan terlebih dahulu, barulah diakui dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum)" (Lamudin finoza, 2004 :159).

Contoh Alenia Induktif.

Ular, buaya, cecak, dan sebagainya termasuk jenis binatang melata. Sebagaimanan jenis binatang lain, binatang-binatang tersebut memerlukan air. Begitu juga tumbuh-tumbuhan, misalnya bunga, kelapa, sawo, dan karet. Manusia juga sangat membutuhkan air. Manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang sangat memerlukan air.

Alenia Deduktif-Induktif

"Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alenia, terbentuklah alenia campuran deduktif-induktif". (Lamudin Finoza, 2004:160).

Contoh Alenia Deduktif-Induktif.

Pemerintah menyadari bahwa rakyat indonesia memerlukan rumah muran, sehat dan kuat. Departemen PU sudah lama menyelidikibahan rumah yang murah tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian ahli. Bahan ini tahan api dan air. Lagi pula, bahan perlit dapat dicetak menurut keinginan sesorang. Usulan ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat dan kuat untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

Alenia Penuh Kelimat Topik

"Kalimat topic atau kalimat utama termuat dalam seluruh alenia. Dalam hal ini tidak terdapat kalimat yang khusus yang menjadi kalimat topic. Alenia semacam ini terutama dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif atau deduktif.

Contoh Alenia Deduktif-Induktif.

Pagi hari ini aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan. Didepanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku..

Jenis Alenia Menurut Sifat Isinya

Berdasarkan sifat isinya, alenia dapat digolongkan atas lima macam, yaitu (a) alenia Persuatif, (b) alenia argumentative, (c) alenia naratif, (d) alineia deskriptif, (e) alenia ekspositoris.
Alenia Persuatif

"Alenia persuatif, jika isi alenia mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca" (Lamuddin Finoza, 2004 :161). Paragraf persuatif berisi ajakan kepada pembaca dengan mengemukakan alas an, contoh, dan bukti supaya melakukan ajakan penulis. Persuatif selalu bertujuan untuk membujuk orang lain, agar melakukan yang kita inginkan.

Menurut Nunung Yuli Eti, Anton Suparyanta, dan M.G. Hesti Puji Rastuti (2005:64), Metode dalam pembentukan alenia persuatif adalah :
Rasionalisasi,
Identifikasi,
sugesti,
Komformitas,
Kompensasi,
Proyeksi,
Penggantian.

Dan bentuk-bentuk dari paragraph persuatif adalah, propaganda, iklan dalam surat kabar, majalah, selebaran, dan kampanye lisan.

Contoh paragraph Persuasi:

MLM (Multi Level Marketing) merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Bisini ini biasanya brgerak dalam bidang penjualan suatu produk. Produk tersebut dapat berupa suplemen makanan hingga prosuk rumah tangga. Menjadi anggota MLM dapat dilakukan sebagai bisnis sampingan seseorang yang bergabung dalam bisnis tersebut harus pandai memperluan jaringan. Semakin luas jaringan yang diperoleh, semakin besar pula pemasukan yang akan diperoleh. Oleh karena itu, menjadi anggota bisnis MLM memberi keuntungan karena dapat menambah pendapatan. Karena bisnis ini sangat menjanjikan, mari ikut bergabung dalam bisnis MLM ini.

Alenia Argumentatif

"Alenia argumentative, jika isi alenia membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alas an yang mendukung" (Lamuddin Finoza, 2004:161). Agar dapat berargumentasi dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1). Berfikir

2). Menjauhkan emosi dan subjektivitas

3). Mampu mencari, mengumpulkan, menilai dan memilih fakta yang sesuai dengan tujuan, serta menghubung-hubungkannya sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sukar dibantah kebenarannya.

Bahan argumentasi yang berupa fakta, angka-angka, grafik, pendapat orang, dan sebagainya harus dikaji sungguh-sungguh sehingga dapat memperkuat argument yang dikemukakan.

Contoh alenia argurmentatif :

Menurut data lembaga Oceanologi Indonesia, 46% kondisi terumbu karang di Indonesia rusak berat, 14% kritis, 33% masih lumayan, dan hanya 17% yang kondisinya sangat bagus. Boleh disimpulkan, kerusakan gugusan karang di Indonesia saat ini sudah sangat parah dan mengenaskan.

Alenia Naratif

"Alenia naratif, jika isi alenia menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita" (Lamuddin Finoza, 2004:161). Pada alenia naratif, pengarang berusaha mengisahkan suatu peristiwa sehingga pembaca seolah-olah melihat dan mengalami sendiri peristiwa itu.

Contoh alenia naratif :

Matahari sudah mulai condong ke barat. Aku membuang puntung sigaretku yang kesekian. Kemudian aku berdiri dan menepuk debu celanaku.

"Engkau boleh senyum lega, Jon "kataku kepada makam, "Tati sudah kelas 3 sekarang. Dan aku berjalan menuruni bukit, disambut oleh bocah kecil yang lahir ketika Jon mati. Kepalanya bulat lucu. Dan ia tersenyum juga. Senyum teman yang penuh harapan.

Sumber : "Senyum" dalam Hujan Kepagian, karya Nugroho Notosusanto

Pola pengembangan Alenia naratif menurut Tim Penyusun (2004:35), dibagi menjadi dua, yaitu :
Pola Pengembangan Naratif dengan Titik Pandang

Titik pandang merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagaimana sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan,

latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi maupun non fiksi kepada pembaca. Pada umumnya titik pandang dibedakan atas dua pola utama yaitu :
Titik Pandang (Sudut Pandang) orang pertama
Titik Pandang orang ketiga sebagai pengamat
Titik Pandang orang ketiga sebagai serba tahu
Titik Pandang campuran
Pola Pengembangan Naratif dengan Tehnik (Akibat) Dramatik.

Pengembangan alenia naratif dengan tehnik dramatic disusun mirip dengan pengembangan cerita pada drama. Dalam hal ini pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat, sikap, dan tingkah laku tokoh. Hal ini dilakukan agar pembaca menjadi penasaran terhadap karakter tokoh cerita dan peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Alenia Deskriptif

"Alenia deskriptif, jika isi alenia melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa" (Lamuddin Finoza, 2004:161).

"Deskriptif merupakan jenis karangan yang isinya memberikan, melukiskan, atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman semua panca indera" (Tim Penyusun, 2004:35).

Alenia Deskriptif dapat dikembangkan dengan pola :
Pola Pengembangan Observasi
Pola Pengembangan Fokus
Pola Pengambangan Seleksi

Contoh alenia deskriptif :

Gadis itu sedang berjalan-jalan seorang diri di tepi pantai Parangtritis. Baju berwarna biru laut dan rok hitam bersulamkan benang sutera menambah keanggunannya. Wajahnya yang putih bersih berubah menjadi kemerah-merahan terkena sengatan matahari pada sore hari. Matanya bersinar-sinar sunset sore itu. Rambutnya yang panjang terjuntai kebelakang melambai-lambai tertiup angina pantai. Bentuk badannya yang bagus itu semakin molek dengan pakaiannya yang sederhana.

Alenia Ekspositoris

"Alenia ekspositas, jika isi alenia memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu" (Lamuddin Finoza, 2004:161).

"Paragraf eksposisi atau paparan ialah kerangan yang memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai ide atau keyakinan yang disertai dengan gambar, denah, fakta, atau yang lain agar pembaca lebih jelas" (Tim Penyusun, 2004:81).

Contoh alenia Ekspositoris :

Rumah temanku terbentuk limas an. Berukuran panjang 11 meter dan lebar 9 meter. Ruma dibangun diatas tanah seluas 33o m2. Atapnya bergenting biasa, dindingnya dibuat dari tembok, dan lantainya dari keramik. Rumah ini terdiri atas lima kamar dengan perincian kamar tamu, kamar keluarga, dan tiga kamar tidur, sedangkan kamar mandi, water closed, dan dapur berada di luar rumah pokok. Ketiga kamar ini dihubungkan oleh pintu dari kamar keluarga sehingga kelihatannya berada diluar. Tetapi berdampingan.

Jenis Alenia Menurut Fungsinya Dalam Karangan

Berdasarkan fungsinya, alenia dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu (a) alenia pembuka, (b) alenia pengembang, dan (c) alenia penutup.

Alenia Pembuka

Isi alenia pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, alenia pembuka harus dapat difungsikan untuk :
Menghantarkan pokok pembicaraan;
Menarik minat dan perhatian pembaca;
Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Alenia Pengembang

Alenia ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan didalam alenia pembuka. Alenia pengembang berfungsi untuk :
Mengemukakan inti persoalah;
Memberi ilustrasi atau contoh;
Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alenia berikutnya;
Meringkas alenia sebelumnya;
Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.

Alenia Penutup

Alenia penutup adalah alenia yang dimaksudkan untuk mengakhiri sebuah karangan. Penyajian alenia penutup harus memperhatikan hal berikut ini.
Sebagai bagian penutup, alenia ini tidak boleh terlalu panjang.
Isi alenia harus berisi simpulan sementara atau akhir, sebagai cerminan inti seluruh uraian.
Hendaknya alenia menimbulkan kesan yang dalam bagi pembacanya.

Pengembangan Alenia

Untuk mengembangkan sebuah alenia, baik untuk memperinci gagasan utama, maupun untuk mengurutkan perincian-perincian itu dengan teratur, dikembangkjan bermacam-macam metode pengembangan. Di bawah ini akan diuraikan beberapa metode pengembanghan sesuai dengan dasar pembentukan alenia tersebut.

Metode Definisi

Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Dalam membuat definisi kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan dalam teks definisi itu. Misal, membuat definisi kebudayaan tidak boleh sebagai berikut : "Yang dimaksud kebudayaan adalah kebudayaan …."

Metode Proses

Sebuah alenia dikatakan memakai metode proses apabila isis alenia menguraikan suatu proses. Untuk menyusun sebuah proses, pertama-tama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. Kedua, ia ahrus mengimbangi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. Ketiga, penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses dengan jelas.

Singkatnya prose situ menyangkut jawaban atau pertanyaan : Bagaimana mengerjakan hal itu ? Bagaimana bekerjanya ? Bagaimana barang itu disusun ? dan, Bagaimana hal itu terjadi?

Metode Contoh

Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk alenia. Harus diingat bahwa sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang, tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis. Dalam hal ini pengalaman sangat efektif untuk setiap pengarang.

Metode Sebab Akibat

Metode sebab-akibat atau akibat sebab (Kausalitas)_ dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkan. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas, dan dapat pula sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan.

Metode Umum-Khusus

Metode umum-khusus dan umum-khusus paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan alenia agar tampak teratur. Metode inilah paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan ekspositoris seperti artikel dalam media massa.

Metode Klasifikasi

Bila kita akan mengelompokkan benda-benda atau non benda yang memilikipersamaan cirri seperti sifat bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Setelah dikelompokkan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA:

Gorys Keraf., Komposisi, Jakarta : Nusa Indah. 1979
Lamuddin Finoza., Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. DWASADASA SARANA BERSAMA. 2004
Nunung Yuli Eti, Anton Suparyanta, M.G. Hesti Puji Rastuti., Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 3 a dan 3 b. Klaten : PT. Intan Pariwara. 2004
Sabarti Akhadiah, Masdar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan., Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. 1998

No comments:

Post a Comment