1.
HUD (Head Up Display) System
Head-up
display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan
data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang
biasa. Asal usul nama berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan
kepala “naik” (terangkat) dan melihat ke depan, bukan memandang miring ke
instrumen yang lebih rendah.
2.Tangible
User Interface (TUI)
Pada
sebuah pantai, ada tanah dan lautan, kita menghadapi suatu tantangan untuk
mempertemukan kedua tempat tinggal kita antara dunia fisik dan dunia digital.
Informasi digital merendam organ visual dan indera perasa kita, tetapi tubuh
kita tetap merasakan atau berada di dunia fisik. Jendela unuk ruang digital
terbatas pada layar datar persegi dan piksel atau “painted bits”. Sayangnya,
orang tidak dapat merasakan keberadaan informasi digital melalui tangan dan
tubuhnya.
Bayangkan
sebuah gunug es, sejumlah massa es yang mengambang di lautan. Hal tersebut
merupakan metafora dari TUI (Tangible User Interface). TUI memberikan bentuk
fisik ke informasi digital dan komputasi, menyelamatkan bit dari bagian bawah
air, pengaturan pengapungan, dan membuatnya langsung bisa dikendalikan dengan
tangan manusia. TUI dibangun atas dasar ketrampilan dan penemapatan informasi
fisik yang berwujud digital di dalam ruang fisik. Tantangan rancangannya adlah
ekstensi mulus dari affordance fisik dari objek ke dalam domain digital (Ishii
dan Ullmer, 1997).
Ada terdapat 4 buah karakteristik
dari TUI, yaitu:
-Representasi fisik digabungkan
untuk mendasari komputasi informasi digital.
-Representasi fisik mewujudkan
mekanisme kontrol interaktif.
-Representasi fisik perseptual digabungkan
untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
-Keadaan fisik terlihat “mewujudkan
aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.
3.Computer
Vision
Computer vision merupakan proses
otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi visual,
seperti akuisisi citra, pengolahan citra, pengenalan dan membuat keputusan.
Computer vision mencoba meniru cara kerja sistem visual manusia (human vision)
yang sesungguhnya sangat kompleks. Untuk itu, computer vision diharapkan
memiliki kemmpuan tingkat tinggi sebagaiman human visual. Kemampuan itu
diantaranya adalah:
-Object detection → Apakah sebuah
objek ada pada scene? Jika begiru, dimana batasan-batasannya..?
-Recognation → Menempatkan label
pada objek.
-Description → Menugaskan properti
kepada objek.
-3D Inference → Menafsirkan adegan
3D dari 2D yang dilihat.
-Interpreting motion → Menafsirkan
gerakan.
4.
Browsing Data Audio
Browsing
Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing
video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal
digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera. Jaringan
video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :
-Menjalankan sebuah program aplikasi
komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera
IP.
-Transmisi untuk mendaftarkan kode
identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
-Mendapatkan kamera IP pribadi
alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera
IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke
layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video /
audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video
/ audio data melalui Internet.
5.
Speech Recognation
Speech
recognation (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan
komputer untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini
memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang
diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut
dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang
diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara mengubah
gelombang suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan
kode-kode tertentu untuk mengidentifikasikan kata-kata tersebut. Hasil dari
identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan atau
dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah komando untuk melakukan
suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilakukan
secara otomatis dengan komando suara.
6.
Speech Synthesis
Speech
synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi
ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin
dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan
bahasa.TTS (text to speech) dimaksudkan untuk membaca teks elektronik dalam
bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan pemaduan suara.
Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem informasi
referral, dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan kemampuan
melihat dan membaca.
No comments:
Post a Comment