Middleware
Software yang berfungsi sebagai
lapisan konversi atau penerjemah yaitu :
- Software penghubung yang berisi
sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu
atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan juga sebagai
integrator.
- Middleware saat ini dikembangkan
untuk memungkinkan satu aplikasi berkomunikasi dengan lainnya walaupun berjalan
pada platform yang berbeda.
Sejarah
Perkembangan Middleware
Walaupun
tidak terlalu populer, middleware bukanlah sebuah barang baru dalam dunia
teknologi informasi. Middleware jarang dikenali karena posisinya yang
‘transparan’ dalam sebuahsistem, yang membuat orang dapat lebih melihat
keseluruhan sistem itu sendiri, tanpa harus perduli dengan aliran data yang
dibungkus oleh sistem middleware.
Pada
masa awal, middleware masih terbatas pada fungsi file transfer sederhana dan
teknologi batch processing. Dengan berkembangnya teknologi integrasi antar
aplikasi pada lingkungan bersistem operasi Unix, penggunaan socket dan pipe
merupakan jembatan antar program untuk berinteraksi. Pada akhir 1980-an,
penggunaan RPC (Remote Procedure Call) menjadi trend dalam komunikasi baik
antar program dalam mesin yang sama maupun antar mesin. Perkembangan
selanjutnya antara lain berupa middleware berorientasi message yang mendukung
antrian pesan (message queuing), dan dengan menggunakan model
publish-subscribe, push, bahkan distributed object untuk real-time enterprise.
Sejumlah kelompok besar juga menyediakan infrastruktur untuk middleware.
Sebagai contoh, OMG (Object Management Group) menyediakan CORBA, dan Microsoft
menyediakan DCOM.
Middleware
Saat Ini
Middleware
tersedia untuk berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang
umum dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, yaitu
homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal organisasi, model
RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker), Pub/Sub
(Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction Processing)
Monitor.
Di
Linux, banyak perusahaan besar seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang
dan sudah mengerjakan berbagai system middleware. Salah satu produk middleware
IBM untuk platform Linux adalah BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware
berbasis spesifikasi Bluetooth™ untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan
rumah dan kantor. Produk middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai
API (Application Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis
jaringan. Diharapkan adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat
pertumbuhan aplikasi dan peralatan berbasis Bluetooth™. Contoh lain, BEA
Tuxedo™ dari BEA System, sebuah middleware transaction processing monitor yang
juga mendukung model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat
Linux. BEA Tuxedo memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model
CORBA dan ATMI (Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi
yang dibuat untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang
oleh BEA tanpa perlu modifikasi dalam kode aplikasinya. Dalam bidang kartu
magnetis (smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen
CAC (Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang
diberi nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di
atas Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan
fungsi-fungsi kriptografis. ShaoLin Aptus adalah sebuah middleware untuk Linux,
yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur jaringan komputer yang
bersifat ‘fit client‘. Produk yang memenangkan ‘IT Excellence Awards 2002′ di
Hong Kong ini, mengembangkan k o n s e p ‘ t h i n c l i e nt’ dengan
memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat banyak klien
dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di server melalui
LAN secara transparan.
Middleware
di masa yang akan datang
Saat
ini, hampir seluruh aplikasi terdistribusi dibangun dengan menggunakan
middleware. Menurut IDC, sepanjang 2003, kebutuhan terhadap teknologi
middleware akan naik di berbagai segmen, termasuk juga Linux. Terlebih, Linux
memiliki juga potensi untuk berkembang menjadi sistem operasi untuk embedded
systems. Dengan prediksi pasar embedded sytems mencapai $1.4 milliar di tahun
2006 dan laju pertumbuhan per tahun (CAGR) 18.6 persen (laporan IDC 2003),
kebutuhan middleware sebagai penghubung beragam sistem akan meningkat. Masih
menurut IDC, perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat
yang membantu system manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi
permintaan akan integrasi aplikasi yang lebih baik. Linux, didukung oleh
bermacam produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan middleware
yang stabil, dengan harga yang bersaing.
No comments:
Post a Comment